Jumat, 25 Oktober 2013

Penanganan Sidat

Penanganan (handling) adalah penanganan ikan segar setelah ditangkap atau dipanen. Penanganan ikan segar hasil perikanan tangkap maupun budidaya pada prinsipnya hampir sama, yaitu menekankan pada kebersihan dan kualitas ikan agar diperoleh ikan segar dengan kondisi yang tetap prima.

Pada    pemeliharaan    sidat   secara   komersial   dan    dalam    jumlah    yang    besar, penanganan  pasca panen  perlu  mendapat  perhatian  yang  serius.  Hal  ini  agar  sidat  dapat diterima oleh konsumen dalam kualitas yang baik, sehingga mempunyai jaringan pemasaran yang luas. 

Sebelum  diolah  dan  diawetkan  daging  sidat  perlu  dibersihkan  dulu  dari  lendirnya. 
Lendir di kulit ikan mengandung banyak senyawa nitrogen dan merupakan sumber hara bagi mikro-organisme. Lendir juga mudah rusak dan menimbulkan aroma menyimpang pada ikan, dan    membuka   jalan    bagi    penetrasi    bakteri    lebih    jauh    lagi.    Untuk    memudahkan menghilangkan  lendir  bisa dengan  cara  memberi  abu  atau  menetesinya  dengan  air  jeruk nipis.  Selanjutnya  sidat  dicuci  bersih setelah  dikerok  badannya  dengan  pisau  tumpul.  Bagi yang ahli, belut bisa dikuliti. Konon kulit belut bisa diawetkan dan bisa dibuat sepatu. 

Setelah  lendir  bersih  kemudian  perut  dibelah  memanjang  dan  seluruh  isi  dalamnya dibuang agar dagingnya tidak pahit. Perut dibersihkan sampai tulang punggung, lalu insang dibuang   dan   ekornya   dipotong.   Kalau   mau   dibuat   dendeng,   kepala   dan   ekor   harus dihilangkan. Setelah itu dicuci bersih.