Tampilkan postingan dengan label Pembenihan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pembenihan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 11 Oktober 2013

Penangkapan Benih Sidat

Waktu penangkapan
Waktu  penangkapan  elver  di  muara  sungai  yang  baik  adalah  pada  waktu malam hari ketika air pasang dan bulan gelap.  Kaitannya dengan air pasang adalah  bahwa  pada  kondisi  air  laut  yang  tinggi,  maka  arus  air  sungai  di muara  menjadi  diperlemah  dan  ini  memudahkan  elver  naik.    Kaitannya dengan  bulan  gelap  adalah  karena  sidat  bersifat  nokturnal  yaitu  aktif  di malam  hari  atau  suasana  gelap,  sehingga  pada  bulan  terang  sidat  tidak terlihat muncul untuk naik.

Peralatan penangkapan
Peralatan-peralatan  untuk  menangkap  glass  eel  /elver  adalah  anco/waring atau  seser,  serta  peralatan  bantu  berupa  petromak/senter,  baskom  kecil, koja dan boks styrofoam.   Kadang para penangkap memasang tenda/saung di pinggir sungai.  Untuk menangkap benih yang sudah agak besar seperti di rawa-rawa, biasanya dipergunakan bubu dan dengan pemberian umpan dari anak katak, atau hewan kecil lain yang tersedia di daerah penangkapan.

Cara penangkapan
Dalam  kegiatan  penangkapan  elver,  umumnya  mereka  berkelompok  dalam lima orang. Pembagian   tugasnya adalah satu orang menunggu di dengan boks styrofoamnya,  dua  orang memegang petromak/senter bertugas memberikan penerangan dan mencari gerombolan  elver,  dua  orang  lagi  memegang  waring  bertugas  menangkap elver  yang  muncul.    Mereka  masuk  ke  sungai  mencari  gerombolan  elver pada    kedalaman air  yang masih terjangkau, menangkap dengan waring/seser,  memasukkannya  ke  dalam  koja,  dan  selanjutnya  membawa dan memasukkannya ke boks styrofoam.  Setelah cukup atau berakhir waktu penangkapan (fajar mulai menyingsing atau setelah sudah tidak ditemukan lagi  elver  yang  muncul),  mereka  membawanya  ke  tempat  penampungan mereka atau ke pengumpul.

Faktor-faktor

Beberapa  faktor  yang  perlu  diperhatikan  bila  kita  hendak  mengusahakan penangkapan benih sidat dengan berhasil, antara lain:

1)  Tipe daerah
Seperti  diketahui,  glass  eel  atau  elver  berusaha  naik  ke  hulu  sungai  dari habitat  awalnya  di  Samudera.   Muara  yang  disukai  mereka  untuk  masuk  ke sungai  adalah  daerah  yang  gelombang  air  laut  tidak  terlalu  besar  dan  arus tiodak terlalu kuat, yaitu daerah teluk atau daerah yang terlindung.  Contoh di muara  sungai  Cimandiri  dan  sungai  Poso.   Selain  itu,  adalah  daerah  bukan muara sungai namun ada perairan yang punyai akses ke laut seperti di Cilacap yaitu Segara Anakan.   Lokasi-lokasi ruaya ikan sidat juga banyak terdapat di Sumatera, Sulawesi, dan mungkin di Kalimantan dan Papua.

2)  Kondisi alam
Tidak  semua  tipe  daerah  yang  potensial  sebagaimana  disebut  di  atas  cocok untuk  daerah  penangkapan  glass  eel  atau  elver.    Umumnya  kondisi  muara sungai dengan daratan yang landailah yang sesuai; pda muara sungai dengan tanah yang terjal menyulitkan kita menangkap dan membawa benih tersebut.

3)  Musim
Musim   elver/benih   sidat   berbeda   antara   daerah   satu   dan   lainnya. Di Pelabuhan Ratu, musim elver adalah bulan Oktober-Maret dengan puncaknya pada  bulan  Januari.   Di  Teluk  Poso,  musim  benih  sidat  adalah  antara  bulan April-Oktober  dengan  puncaknyapada  bulan  Juni.    Di  Cilacap  musim  benih sidat adalah antara bulan Juni-Agustus (impun) dan Oktober-Desember (sidat muda).

4)  Cuaca
Benih sidat (elver) hanya muncul di muara-sungai sungai ketikan cuaca cerah atau tidak hujan, dan angin tidak terlalu kencang, serta kelembaban rendah.

5)  Arus air sungai
Karena  elver  masih  lemah,  mereka  hanya  dapat  naik  ke  sungai  ketika  arus sungai  tidak  terlalu  deras. Hal  ini  umumnya  terkait  dengan  ada  tidaknya hujan; pada waktu hujan deras, debit air sungai besar dan arus kuat.

6)  Kekeruhan
Kekeruhan air sungai umumnya juga terkait dengan ada tidaknya hujan. Pada waktu  hujan  deras,  umumnya  kekeruhan  air  sungai  sangat  tinggi  karena membawa  partikel  tanah  dari  erosi  di  daerah  hulu.    Pada  kondisi  demikian elver tidak naik ke sungai; selain bau lumpur, juga karena arus yang kuat.

Benih Sidat

Seperti yang kita ketahui bahwa sidat hanya memijah di laut dalam, jadi hanya hasil tangkapan di alamlah yang terus dibudidaya. Dan sampai saat ini belum ada teknologi yang mampu menggantikannya.
Benih  sidat  ada  dua  macam,  yaitu  glass  eel ditandai dengan bentuk tubuh bulat panjang seperti lidi berwarna agak  bening, dan memiliki   panjang rata-rata   5-6   cm   (dari muara   sungai   Cimandiri-Pelabuhan Ratu).
Yang  ke  dua  adalah  fingerling yaitu  benih sidat  ukuran  10-20  cm,  bisa  diperoleh  dari daerah lain. Dari kondisi bahwa ketersediaan benih sidat dari alam terus menurun baik di Indonesia  maupun  di  negara-negara  lain,  maka  diperlukan  upaya-upaya untuk  melestarikan  atau  memulihkan  kembali  sumberdaya  benih  sidat  di alam.   Di negara kita, salah satu upaya untuk itu adalah adanya pelarangan ekspor  benih  sidat.   

Di  Eropa, upaya  perlindungan  sumber daya  sidat  di  sana adalah sebagai berikut :
  • Larangan menangkap sidat dalam wilayah tertentu dan ditempat-tempat ruaya sidat untuk tahapan perkembangan.
  • Menentukan  jumlah  tangkapan  yang diperbolehkan,  baik  volume  dan ukuran yang boleh ditangkap dan didaratkan.
  • Membangun kembali habitat sidat.
  • Mendukung tindakan teknis, seperti bantuan konstruksi agar sidat dapat naik ke sungai.
  • Perlu menentukan wilayah dan musim yang tidak boleh menangkap.
  • Menerbitkan ijin khusus bagi penangkap sidat.
  • Mendukung dan memperkuat stok sidat melalui restocking.