Beberapa faktor yang perlu diperhatikan bila kita hendak mengusahakan penangkapan benih sidat dengan berhasil, antara lain:
1) Tipe daerah
Seperti diketahui, glass eel atau elver berusaha naik ke hulu sungai dari habitat awalnya di Samudera. Muara yang disukai mereka untuk masuk ke sungai adalah daerah yang gelombang air laut tidak terlalu besar dan arus tiodak terlalu kuat, yaitu daerah teluk atau daerah yang terlindung. Contoh di muara sungai Cimandiri dan sungai Poso. Selain itu, adalah daerah bukan muara sungai namun ada perairan yang punyai akses ke laut seperti di Cilacap yaitu Segara Anakan. Lokasi-lokasi ruaya ikan sidat juga banyak terdapat di Sumatera, Sulawesi, dan mungkin di Kalimantan dan Papua.
2) Kondisi alam
Tidak semua tipe daerah yang potensial sebagaimana disebut di atas cocok untuk daerah penangkapan glass eel atau elver. Umumnya kondisi muara sungai dengan daratan yang landailah yang sesuai; pda muara sungai dengan tanah yang terjal menyulitkan kita menangkap dan membawa benih tersebut.
3) Musim
Musim elver/benih sidat berbeda antara daerah satu dan lainnya. Di Pelabuhan Ratu, musim elver adalah bulan Oktober-Maret dengan puncaknya pada bulan Januari. Di Teluk Poso, musim benih sidat adalah antara bulan April-Oktober dengan puncaknyapada bulan Juni. Di Cilacap musim benih sidat adalah antara bulan Juni-Agustus (impun) dan Oktober-Desember (sidat muda).
4) Cuaca
Benih sidat (elver) hanya muncul di muara-sungai sungai ketikan cuaca cerah atau tidak hujan, dan angin tidak terlalu kencang, serta kelembaban rendah.
5) Arus air sungai
Karena elver masih lemah, mereka hanya dapat naik ke sungai ketika arus sungai tidak terlalu deras. Hal ini umumnya terkait dengan ada tidaknya hujan; pada waktu hujan deras, debit air sungai besar dan arus kuat.
6) Kekeruhan
Kekeruhan air sungai umumnya juga terkait dengan ada tidaknya hujan. Pada waktu hujan deras, umumnya kekeruhan air sungai sangat tinggi karena membawa partikel tanah dari erosi di daerah hulu. Pada kondisi demikian elver tidak naik ke sungai; selain bau lumpur, juga karena arus yang kuat.
1) Tipe daerah
Seperti diketahui, glass eel atau elver berusaha naik ke hulu sungai dari habitat awalnya di Samudera. Muara yang disukai mereka untuk masuk ke sungai adalah daerah yang gelombang air laut tidak terlalu besar dan arus tiodak terlalu kuat, yaitu daerah teluk atau daerah yang terlindung. Contoh di muara sungai Cimandiri dan sungai Poso. Selain itu, adalah daerah bukan muara sungai namun ada perairan yang punyai akses ke laut seperti di Cilacap yaitu Segara Anakan. Lokasi-lokasi ruaya ikan sidat juga banyak terdapat di Sumatera, Sulawesi, dan mungkin di Kalimantan dan Papua.
2) Kondisi alam
Tidak semua tipe daerah yang potensial sebagaimana disebut di atas cocok untuk daerah penangkapan glass eel atau elver. Umumnya kondisi muara sungai dengan daratan yang landailah yang sesuai; pda muara sungai dengan tanah yang terjal menyulitkan kita menangkap dan membawa benih tersebut.
3) Musim
Musim elver/benih sidat berbeda antara daerah satu dan lainnya. Di Pelabuhan Ratu, musim elver adalah bulan Oktober-Maret dengan puncaknya pada bulan Januari. Di Teluk Poso, musim benih sidat adalah antara bulan April-Oktober dengan puncaknyapada bulan Juni. Di Cilacap musim benih sidat adalah antara bulan Juni-Agustus (impun) dan Oktober-Desember (sidat muda).
4) Cuaca
Benih sidat (elver) hanya muncul di muara-sungai sungai ketikan cuaca cerah atau tidak hujan, dan angin tidak terlalu kencang, serta kelembaban rendah.
5) Arus air sungai
Karena elver masih lemah, mereka hanya dapat naik ke sungai ketika arus sungai tidak terlalu deras. Hal ini umumnya terkait dengan ada tidaknya hujan; pada waktu hujan deras, debit air sungai besar dan arus kuat.
6) Kekeruhan
Kekeruhan air sungai umumnya juga terkait dengan ada tidaknya hujan. Pada waktu hujan deras, umumnya kekeruhan air sungai sangat tinggi karena membawa partikel tanah dari erosi di daerah hulu. Pada kondisi demikian elver tidak naik ke sungai; selain bau lumpur, juga karena arus yang kuat.