Perawatan pemeliharaan meliputi pemberian pakan, pengontrolan kualitas air, monitoring pertumbuhan, monitoring kesehatan, panen parsial dan panen total.
Pakan yang diberikan adalah pasta dengan protein >50%, dengan dosis 8-10% dan frekuensi pemberian 4 kali setiap hari. Perlu diperhatikan :
Pertama, penyiapan dan pemberian pakan harus dikontrol agar sesedikit mungkin pakan yang tesuspensi ke dalam air tanpa termakan, karena kolam akan cepat kotor dan menurunkan kualitas airnya.
Ke dua, bila perlu dilakukan penyesuaian jumlah pakan dengan kondisi, bila kondisi kurang menunjang, guna menekan pemborosan karena banyaknya pakan yang tidak dimakan.
Monitoring kualitas air baik melalui pengukuran parameter-parameter kualitas air utama maupun secara visual. Bila ada nilai parameter kualitas air yang tidak sesuai, periksa penyebabnya dan lakukan tindakan perbaikan. Rekam dalam jurnal budidaya yang telah disiapkan.
Cermati setiap kondisi benih utamanya bila ada kelainan tingkah laku termasuk nafsu makannya, karena bila ada hal demikian bisa mengindikasikan adanya serangan penyakit. Keterlambatan pengenalan gejala serangan penyakit akan dapat berakibat fatal, karena bila sudah cukup luas serangannya maka penanggulangannya akan lebih sulit dan merugikan.
Monitoring pertumbuhan paling tidak dilakukan setiap dua minggu dengan mengambil sejumlah contoh dan mengukur panjang total dan beratnya (satu persatu). Bandingkan hasilnya dengan laju pertumbuhan standar yang telah dibuat (seperti pada Tabel 5). Evaluasi laju pertumbuhan dan keseragaman ukurannya.
Bila kurang memuaskan, analisis faktor-faktor yang diduga berpengaruh dan lakukan tindakan perbaikan.