Tampilkan postingan dengan label Budidaya ikan gabus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Budidaya ikan gabus. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 26 Desember 2015

Budidaya ikan Gabus I

Gabus adalah jenis ikan air tawar yang cukup menjanjikan untuk dijadikan ladang usaha. Selain rasa yang tidak kalah dari ikan konsumsi yang lain, segi manfaat dan segi hargapun menjadi alasan yang jelas. Walaupun budidaya ikan gabus ini tidak terlalu sulit karena cukup tangguh dalam bertahan hidup, tapi juga tidak mudah mengingat gabus ini termasuk jenis predator.
Beberapa ahli gizi mengatakan Ikan Gabus memiliki nilai yang asam amino yang sangat lengkap, baik esensial dan non-esensial. Selain itu, juga mengandung Allisin, sulfida alil dan furostanol Glicosida. Prof. DR. dr. Nurpudji A.Taslim, MPH, SpGK, dari Center for Food, Nutrition, and Health (CFNH) Rumah Sakit Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar, Sulawesi Selatan dan Dr. dr. Sri Adiningsih MS MCN dari Departemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga, para peneliti dari Universitas Loma Linda California.
Saat ini di Pulau Jawa sudah mulai banyak herbalis yang mengekstrak albumin dari gabus lalu mengemasnya dalam bentuk kapsul atau cairan.
Beberapa perguruan tinggi seperti Institut Pertanian Bogor, Bogor; Universitas Airlangga, Surabaya dan Universitas Hasanuddin, Makassar pun gencar melakukan penelitian.
Pada pertengahan 2013 sebuah majalah pertanian terkenal di tanah air tiba-tiba saja mengangkat ikan gabus ke kancah nasional.
Ikan yang di Kalimantan Selatan disebut haruan itu mencuat karena membantu penyembuhan beragam penyakit yang dialami berbagai kalangan mulai rakyat jelata hingga kalangan menteri seperti Menteri BUMN, Dahlan Iskan. Ikan bernama latin Channa striata itu mengandung albumin yang membantu menyembuhkan luka khitan, luka melahirkan, penyakit lupus, hingga kanker hati.
Sebetulnya, bagi masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan, haruan sebagai penyembuh bukan barang baru.Bahkan Suku Banjar juga menempatkan haruan sebagai ikan papan atas. Posisinya sejajar dengan salmon di mata warga Jepang.

Sejak lama menurut Dr. Ir. Untung B aksana MP, dosen Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan, Universitas Lambung Mangkurat di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, ikan haruan menjadi ikan air tawar termahal di Tanah Banua.
Tengok saja haruan di pasaran yang harganya mencapai Rp 60.000 per kg. Itu 3 kali lipat dari sekilo lele, patin, emas dan nila yang hanya Rp 18.000 - Rp 25.000. Gurame yang disebut sebagai ikan tawar termahal di tanah Jawa pun kalah. Harga gurame Rp 35.000 per kg.

Dari segi produksi, jumlah ikan haruan dari tahun ke tahun memang terus menyusut. Itu karena pola panen alami yang dilakukan petani secara tidak langsung menghambat populasi gabus di alam. Pasalnya, sekitar 90% haruan yang terperangkap di alam dan ditangkap pada musim kemarau sedang matang gonad atau bertelur. Bisa dibayangkan ribuan generasi baru gabus untuk musim berikutnya ikut tertangkap dan mati.
Hingga saat ini jumlah pemasok terbesar ikan gabus berasal dari Kalimantan. Ikan ini memiliki keunggulan dalam pembibitan, kita hanya perlu melakukan pemijahan alami meskipun jika kita ingin melakukan pemijahan buatan. Pemijahan ikan gabus biasanya dilakukan ketika musim hujan sekitar bulan Oktober hingga November.

Di daerah yang memiliki aliran sungai yang cukup besar seperti Kalimantan dan Sumatera, ikan gabus sering dibawa banjir ke parit di lingkungan rumahan, atau bahkan masuk ke dalam kolam ikan peliharaan dan menjadi predator ikan peliharaan.
Jika kolam, selokan, atau sawah yang mulai mengering, Ikan gabus akan mencoba untuk bergerak ke arah tempat lain, dan jika terpaksa ia mampu mengubur diri dalam lumpur sampai sawah terisi air kembali. Jenis ikan ini dapat bertahan hidup di lingkungan tanpa air karena ikan gabus bernafas dapat menyerap kandungan oksigen bebas menggunakan alat bantu pernapasan yang disebut "labirin".

1. Memilih Indukan Jantan dan Betina
Anda dapat dengan mudah membedakan Jantan dan Betina. Bagaimana tampilan fisik gabus. Kelamin jantan ditandai dengan bentuk kepala oval dengan warna tubuh yang cukup gelap, lubang di genital yang memerah dan jika Anda urut akan mengeluarkan cairan benih.
Sedangkan ciri-ciri fisik betina yang memiliki kepala agak bulat dengan warna tubuh yang cukup terang, bentuk perut agak besar dan cenderung agak lembek jika disentuh, jika Anda urut akan mengeluarkan telur. Kami merekomendasikan untuk berkembang biak jantan harus berat sampai 1 kg.

2. Proses Pemijahan Ikan Gabus
Anda perlu mempersiapkan media pemijahan ikan gabus Ukuran adalah 7x4x2 meter PxLxT kemudian isi dengan volume air hingga 50 cm dan biarkan air mengalir pada saat pemijahan terjadi. Anda dapat menutupi kolam dengan tanaman eceng gondok untuk membantu eksitasi pemijahan.
Masukkan jantan 30 indukan dan 30 betina ke dalam bak dan membiarkan proses pemijahan terjadi. Setelah betelur, segera dibawa menggunakan sekupnet halus. Telur siap untuk menetas. Selama proses pemijahan, selalu mengontrol kolan setiap hari, Betina induk dapat menghasilkan telur mencapai 10.000-11.000 butir telur.

3. Proses Penetasan Telur
Proses penetasan dilakukan di akuarium untuk membuatnya lebih mudah untuk mengontrol kondisi telur. Siapkan akuarium ukuran 65x45x45 cm PxLxT, biarkan kondisi kering selama 2 hari, kemudian mengisi air dengan ketinggian sekitar 40 cm. Pasang 2 poin aerasi dalam akuarium penetasan telur, pasang juga pemanas sampai air mencapai suhu 28 °C.
Masukkan kepadatan telur ikan ± 4-6 butir per cm² dan biarkan itu menetas. Secara umum, telur sampai menetas membutuhkan waktu 24 jam. Selama 2 hari setelah larva ikan gabus menetas, Anda tidak perlu memberikan makanan karena mereka memiliki cadangan makanan.

4. Pemeliharaan Larva Ikan Gabus
Ikan gabus periode pemeliharaan larva mulai dari 2 hari setelah menetas sampai usia 15 hari, Anda bisa menggunakan akuarium yang digunakan dalam proses penetasan telur dengan kepadatan 5 larva per 1 liter air. Ikan gabus larva berumur 2 hari harus diberikan makanan seperti nauplii Artemia, yang dapat diberikan 3 kali sehari.
Untuk larva ikan 5 hari gabus tua diberi makanan tambahan daphnia 3x sehari. Dalam menjaga kualitas air dilakukan pergantian air yang dapat menghilangkan kotoran dan sisa-sisa pakan dan kemudian diganti dengan hanya menggunakan sekitar 50% air.



Untuk  tahap berikutnya ( pembesaran sampai panen), saya tulis di halaman Budidaya ikan gabus II