Jumat, 11 Oktober 2013

Benih Sidat

Seperti yang kita ketahui bahwa sidat hanya memijah di laut dalam, jadi hanya hasil tangkapan di alamlah yang terus dibudidaya. Dan sampai saat ini belum ada teknologi yang mampu menggantikannya.
Benih  sidat  ada  dua  macam,  yaitu  glass  eel ditandai dengan bentuk tubuh bulat panjang seperti lidi berwarna agak  bening, dan memiliki   panjang rata-rata   5-6   cm   (dari muara   sungai   Cimandiri-Pelabuhan Ratu).
Yang  ke  dua  adalah  fingerling yaitu  benih sidat  ukuran  10-20  cm,  bisa  diperoleh  dari daerah lain. Dari kondisi bahwa ketersediaan benih sidat dari alam terus menurun baik di Indonesia  maupun  di  negara-negara  lain,  maka  diperlukan  upaya-upaya untuk  melestarikan  atau  memulihkan  kembali  sumberdaya  benih  sidat  di alam.   Di negara kita, salah satu upaya untuk itu adalah adanya pelarangan ekspor  benih  sidat.   

Di  Eropa, upaya  perlindungan  sumber daya  sidat  di  sana adalah sebagai berikut :
  • Larangan menangkap sidat dalam wilayah tertentu dan ditempat-tempat ruaya sidat untuk tahapan perkembangan.
  • Menentukan  jumlah  tangkapan  yang diperbolehkan,  baik  volume  dan ukuran yang boleh ditangkap dan didaratkan.
  • Membangun kembali habitat sidat.
  • Mendukung tindakan teknis, seperti bantuan konstruksi agar sidat dapat naik ke sungai.
  • Perlu menentukan wilayah dan musim yang tidak boleh menangkap.
  • Menerbitkan ijin khusus bagi penangkap sidat.
  • Mendukung dan memperkuat stok sidat melalui restocking.