Rabu, 02 Oktober 2013

Abon Sidat

Sebagaimana telah diungkapkan sebelumnya bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia belum mengenal bentuk/rupa ikan sidat dan mencicipi rasanya. Agar ikan sidat dapat dikenal dan dapat diterima sebagai konsumsi oleh masyarakat maka dilakukan pengenalan produk-produk olahannya kepada masyarakat. Disamping itu, ada kesan bahwa sidat lebih mirip ular ketimbang ikan, menyebabkan timbulnya respon yang kurang baik dimasyarakat. Salah satu usaha mengubah kesan seperti ular tadi adalah dengan 
mengolahnya menjadi abon. Dengan dibuat produk abon, diharapkan konsumsi masyarakat terhadap sidat dapat ditingkatkan, apalagi daging sidat memilki rasa yang khas dan gurih. Berdasarkan SNI 01-3707-1995, abon merupakan hasil pengolahan yang berupa pengeringan bahan baku yang telah ditambahkan bumbu-bumbu untuk meningkatkan cita rasa dan memperpanjang daya simpan.

Bahan Utama

Sidat yang berukuran cukup besar 1 - 2 kg

Bahan Tambahan
a. Kelapa ukuran sedang (daging:santan = 3:1) 5 butir
b. Gula pasir 1,5 ons
c. Bawang merah 20 gr
d. Bawang putih 1,25 ons
e. Ketumbar (±10 sendok makan) 0,5 ons
f. Lengkuas (±3 cm) 1 potong
g. Cabe merah (±10 biji) 30 gr
h. Garam halus (± 4 sdm) 40 gr
i. Salam secukupnya
j. Minyak goreng dengan perbandingan bahan: minyak = 1:1

Cara Membuat

  • Sidat dibunuh dengan dipukul kepala, lalu disiangi dan dicuci
  • Sidat direbus dalam panci hingga matang (± 20 menit)
  • Setelah dingin, duri dipisahkan dan dagingnya dihancurkan
  • Bumbu ditumis, lalu daging sidat dimasukkan dan ditambahkan santan kental
  • Bahan digoreng sampai berwarna cokelat tua, lalu segera ditiriskan
  • Abon dipres untuk dikeluarkan kelebihan minyaknya, kemudian didinginkan atau diangin- angikan
  • Abon siap dikemas