Rabu, 16 Oktober 2013

Pengairan tertutup

Sprinkler, menggunakan pompa yang mengalirkan air bertekanan ke sprinkler yang terpasang di setiap bagian wilayah penanaman. Umum digunakan di lapangan golf dan wilayah yangmemiliki cadangan air sedikit namun angin tidak terlalu sering bertiup kencang, karena angin dapat menguapkan banyak air yang disemprotkan sprinkler. Efisiensinya dalam penggunaan air jauh lebih tinggi dibandingkan irigasi permukaan. Sprinkler bisa juga diaplikasikan secara dinamis, yaitu dengan menggunakan sistem roda yang bergerak sepanjang wilayah penanaman. Sistem roda yang sangat panjang terhubung dengan pipa yang elastis sehingga pergerakan roda dapat menjangkau seluruh bagian penanaman. Dengan sistem ini, sprinkler yang digunakan lebih sedikit dibandingkan sprinkler statis. Center pivot irrigation juga menggunakan sprinkler yang bergerak, namun pipanya rigid. Center pivot bergerak secara melingkar mengelilingi sumber air yang dipompakan, sehingga bentuk wilayah penanamannya juga harus melingkar mengelilingi sumber air yang dipompakan tersebut.

Irigasi bawah tanah, yaitu air dialirkan ke parit-parit yang berada di sekitar tanaman. Berbeda dengan irigasi beralur, air mengalir secara vertikal dari bawah ke atas memanfaatkan kapilaritas tanah. Parit yang dibuat cukup dalam, dan tanahnya harus bersifat liat untuk memudahkan penyerapan air ke tanah. Efisiensinya lebih tinggi dari irigasi permukaan. Selain dengan parit, irigasi bawah permukaan bisa juga menggunakan pipa-pipa yang tertanam di dalam tanah. Pipanya berpori, sehingga air yang mengalir bisa diserap oleh tanah.

Irigasi tetes, merupakan irigasi bertekanan yang cukup populer saat ini karena merupakan yang paling efisien dalam penggunaan air. Irigasi tetes hanya memberikan air di daerah perakaran saja, sehingga bagian daun dan batang tidak terkena air, dan wilayah di luar perakaran tidak menerima air. Jumlah air yang diberikan disesuaikan dengan evapotranspirasi harian tanaman, yang diukur dengan menggunakan berbagai alat klimatologi sederhana. Jumlah air bisa diatur pemberiannya, dan bisa diaplikasikan bersamaan dengn pupuk cair.