Fasilitas penunjang meliputi :
a) Sumber listrik;
b) Peralatan pengudaraan atau aerasi (kincir, blower, dll.);
c) Peralatan pengukuran kualitas air;
d) Peralatan bantu kerja (ember, gayung, serok, saringan air, dll.);
e) Bangunan (mess karyawan, gudang. Laboratorium, pos jaga, dsb.);
f) Kendaraan angkutan (mobil, motor);
g) Peralatan administrasi (computer, meubelair, lemari, cardek, dll).
Peralatan pengudaraan (aerasi):
Kincir air. Peralatan aerasi tipe ini merupakan satu tipe alat untuk meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam media budidaya, serta untuk menciptakan adanya arus air. Tingkat difusi oksigen dengan alat ini tergolong tinggi .
- Blower. Aerator tipe ini langsung memberikan udara dari lapisan bawah, juga cukup kuat, namun memerlukan jaringan pemipaan dan batu aerasi atau pipa berlubang di dasar kolam.
- Aero-O2. Aerator tipe ini menyemprotkan udara ke dalam air dan mendorong ke satu arah yang dapat membuat air bersirkulasi. Tipe ini juga mampu memberikan oksigen langsung di lapisan tengah/bawah.
Beberapa alat ukur kualitas air antara lain adalah :
Thermometer untuk mengukur suhu air media budidaya;
pH meter untuk mengukur pH air media budidaya;
Salinometer untuk mengukuran salinitas air media budidaya;
DO Meter untuk mengukura kandungan oksigen air media budidaya;
Test kit amonium, nitrat, dan nitrit.
Semakin intensif tingkat teknologi yang diaplikasikan serta semakin besar skala produksinya, semakin diperlukan pemantauan/kontrol kualitas air, sehingga peralatan-peralatan seperti tersebut di atas mutlak diperlukan.
Namun untuk teknologi sederhana tidak harus semua jenis alat tersedia; paling tidak thermometer, pH meter atau kertas lakmus pH tetap diperlukan.