Rabu, 23 Oktober 2013

Fasilitas penunjang

Fasilitas penunjang meliputi : 
a)  Sumber listrik; 
b)  Peralatan pengudaraan atau aerasi (kincir, blower, dll.); 
c)  Peralatan pengukuran kualitas air; 
d)  Peralatan bantu kerja (ember, gayung, serok, saringan air, dll.); 
e)  Bangunan (mess karyawan, gudang. Laboratorium, pos jaga, dsb.); 
f)   Kendaraan angkutan (mobil, motor); 
g)  Peralatan administrasi (computer, meubelair, lemari, cardek, dll). 

Peralatan pengudaraan (aerasi): 
Kincir   air.   Peralatan   aerasi   tipe   ini   merupakan   satu   tipe   alat   untuk meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam media budidaya, serta untuk menciptakan adanya arus air.  Tingkat difusi oksigen dengan alat ini tergolong tinggi .

  • Blower.  Aerator tipe ini langsung memberikan udara dari lapisan bawah, juga cukup kuat, namun memerlukan jaringan pemipaan dan batu aerasi atau pipa berlubang di dasar kolam. 
  • Aero-O2.  Aerator tipe ini menyemprotkan udara ke dalam air dan mendorong ke  satu  arah  yang  dapat  membuat  air  bersirkulasi. Tipe  ini  juga  mampu memberikan oksigen langsung di lapisan tengah/bawah. 


Beberapa alat ukur kualitas air antara lain adalah : 

   Thermometer untuk mengukur suhu air media budidaya; 
   pH meter untuk mengukur pH air media budidaya; 
   Salinometer untuk mengukuran salinitas air media budidaya; 
   DO Meter untuk mengukura kandungan oksigen air media budidaya; 
   Test kit amonium, nitrat, dan nitrit.
Semakin  intensif  tingkat  teknologi  yang  diaplikasikan  serta  semakin  besar  skala produksinya,   semakin diperlukan   pemantauan/kontrol   kualitas   air,   sehingga peralatan-peralatan seperti tersebut di atas mutlak diperlukan. 
Namun  untuk  teknologi  sederhana tidak harus semua jenis alat tersedia; paling tidak thermometer, pH meter atau kertas lakmus pH tetap diperlukan.